PTERIGIUM
Pterigium
adalah daging,tumbuh berbentuk segi tiga atau seperti sayap pada mata. Kondisi
ini biasanya terjadi di sudut mata bagian dalam, meskipun dapat juga tampak di
sudut bagian luar.
Kondisi ini berkembang secara perlahan, sifatnya jinak, dan pada umumnya tidak berbahaya. Namun, pterigium kadang kala tumbuh pada kornea, dan dalam beberapa kasus langka, dapat tumbuh cukup besar sehingga menutupi kornea pusat dan mengganggu penglihatan (Jamak untuk pterigium adalah ‘pterigia’)
Penyebab pasti pterigium masih tidak diketahui, dan diperkirakan disebabkan karena berbagai faktor yang saling berinteraksi secara bersamaan. Namun, cahaya ultraviolet (UV), terutama paparan terhadap sinar matahari selama berjam jam diluar ruangan dan di lingkungan yang kering dan berdebu terbukti menjadi faktor yang paling berkontribusi terhadap timbulnya kondisi ini.
Gejala termasuk:
• Pertumbuhan
berwarna putih dengan pembuluh darah yang terlihat/menonjol di sudut mata
bagian
dalam dan/atau luar
dalam dan/atau luar
• Pterigium
dapat terjadi pada satu atau kedua mata
• Kemerahan
pada daerah yang terkena
• Iritasi
• Gejala
mata kering
• Kadang
kala berair
• Terasa
seperti ada benda asing di dalam mata
• Penglihatan
buram (pada kasus parah pertumbuhan dapat menutupi kornea pusat atau
menyebabkan
astigmatisme karena tekanan pada permukaan kornea)
astigmatisme karena tekanan pada permukaan kornea)
Pterigium
berdasarkan pertumbuhannya dibagi menjadi 4 stadium, yaitu:
·
Stadium 1 = puncak
pterigium pada limbus
·
Stadium 2 = puncak
pterigium mengenai kornea antara limbus dan pertengahan jarak limbus ke tepi
pupil.
·
Stadium 3 = puncak
pterigium mengenal kornea antara pertengahan jarak limbus ke tepi pupil dan
tepi pupil.
·
Stadium 4 = puncak
pterigium telah melewati tepi pupil
Operasi melibatkan pengangkatan daging tumbuh dan
penanaman plester transparan yang disebut konjungtiva pada bekas luka operasi,
untuk mengurangi resiko pterigium tumbuh kembali (berulang). Plester
konjungtiva ini biasanya diambil dari mata pasien itu sendiri (autograft
konjungtiva). Penempelan autograft dapat dengan jahitan atau ‘tanpa jahitan’
(contohnya dengan penggunaan lem fibrin). Resiko pterigium berulang setelah
operasi pengangkatan dan autograft konjungtiva cukup rendah.
No comments
Post a Comment