Welcome To My Blog

Terima Kasih Telah Berkunjung

Saturday 14 November 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGEMBANGAN KURIKULUM DENGAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN Dalam suatu pembelajaran tentunya kurikulum menjadi suatu hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Se... thumbnail 1 summary


BAB I
PENDAHULUAN

Dalam suatu pembelajaran tentunya kurikulum menjadi suatu hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Seharusnya di dalam penyusunan kurikulum harus memperhatikan beberapa hal yang sangat penting beberapa diantaranya perkembangan peserta didik, kemajuan IPTEK, kebutuhan dalam masyarakat, sarana dan prasarana sekolah, dan sebagainya, yang mana hal tersebut akan sangat memberikan pengaruh terhadap jalannya proses pembelajaran yang nantiya juga akan juga berpengaruh kepada hasil yang di peroleh siswa.
Kurikulum merupakan komponen yang sangat penting bagi berlangsungnya pendidikan. Kurikulum memuat komponen-komponen seperti tujuan, isi, struktur program, organisasi dan proses belajar mengajar.
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.












BAB II
PEMBAHASAN

A.      KURIKULUM

1.      Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni “curriculae” artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Macam-macam definisi yang diberikan tentang kurikulum. Lazimnya kurikulum dipandang seabagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan  beserta staf pengajarnya.
Ada sejumlah ahli teori kurikulum yang berpendapat bahwa kurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direncanakan melainkan juga peristiwa-peristiwa yang terjadi di bawah pengawasan sekolah, jadi selain kegiatan kurikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal. Yang terakhir ini sering disebut kegiatan ko-kurikuler atau ekstra-kurikuler (co-curriculum atau extra-curriculum).
Dalam pengertian sederhana, kurikulum dianggap sebagai sejumlah mata pelajaran (subjects) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh ijazah, sedangkan dalam pengertian lebih luas kurikulum mencakup semua pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadinya.
Menurut Hamid Hasan (1988) sebenarnya kurikulum ini bukanlah merupakan sesuatu yang tunggal, istilah kurikulum menunjukan berbagai dimensi pengertian, yang menurut beliau ada empat, keempat dimensi kurikulum tersebut adalah sebagai berikut: kurikulum sebagai suatu ide, kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi, kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dan kurikulum sebagai suatu kegiatan. Kurikulum berpusat pada mata pelajaran dan cenderung menitikberatkan pada : sastra, matematika, bahasa, dan humaniora, termasuk sejarah.

2.      Komponen-Komponen Kurikulum
Kurikulum memiliki komponen-komponen yang meliputi:
a.       Tujuan kurikulum
Tujuan kurikulum bersumber pada tujuan pendidikan nasional, sebagaimana telah ditetapkan dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional.
b.      Materi Kurikulum
Materi kurikulum pada hakekatnya adalah isi kurikulum berupa bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional
c.       Metode Kurikulum
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.
d.      Organisasi kurikulum
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yaitu :
Ø  Mata pelajaran terpisah-pisah, seperti : Sejarah, Ilmu pasti, Bahasa Indonesia dan sebagainya.
Ø  Mata pelajaran berkolerasi, seperti : pada waktu pengajar mengajarkan Sejarah dengan topik tertentu dia korelasikan dengan masalah tertentu dalam mata pelajaran ilmu bumi.
e.       Evaluasi Kurikulum
Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik.

B.       BELAJAR
1.      Pengertian Belajar
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
Perubahan akibat belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk perilaku, dari ranah kognitif, afektif, dan/atau psikomotor. Tidak terbatas hanya penambahan pengetahuan saja. Proses perubahan tingkah laku dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap sikap dan nilai-nilai pengetahuan yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan.

2.      Tujuan Belajar
Diantara beberapa tujuan belajar adalah sebagai berikut:
Ø  Untuk mendapatkan pengetahuan.
Ø  Penanaman  konsep dan keterampilan.
Ø  Pembentukan sikap.

C.      PEMBELAJARAN
1.      Pengertian Pembelajaran
 Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun dari beberapa unsur yaitu manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
2.      Ciri-ciri Pembelajaran
Ada tiga ciri yang terkandung dalam sistem pembelajaran, yaitu :
a.        Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran dalam suatu rencana khusus.
b.      Kesalingtergantungan, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan.
c.       Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai.
3.      Unsur-Unsur Pembelajaran
Unsur-unsur minimal yang harus ada dalam sistem pembelajaran adalah seorang siswa atau peserta didik, suatu tujuan dan suatu prosedur kerja untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini guru/pengajar tidak termasuk sebagai unsur sistem pembelajaran karena fungsinya dapat digantikan kepada media lain, misal : buku, internet dan lainnya.
4.      Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajarantercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
5.      Model pembelajaran
Model-model pembelajaran itu digolongkan menjadi empat model utama, ialah :
Ø  Model interaksi sosial
Model ini berdasarkan teori belajar Gestalt atau yang dikenal dengan Field Theory. Model ini menitikberatkan pada hubungan antara individu dengan masyarakat atau dengan individu lainnya. Misal dengan kerja kelompok, pertemuan kelas, simulasi sosial dan lainnya.
Ø  Model proses informasi
Model ini berorientasi pada kemampuan peserta didik memproses informasi dan sistem-sistem yang dapat memperbaiki kemampuan tersebut. Model ini berkenaan dengan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berpikir produktif.
Ø  Model personal
Model ini berorientasi pada individu dan pengembangan diri. Misalnya dengan latihan kesadaran.
Ø  Model modifikasi tingkah laku
Model ini bermaksud mengembangkan sistem-sistem yang efisien untuk memperurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk tingkah laku. Misalnya pengajaran berprogram.
6.      Strategi pembelajaran
Berdasarkan teori-teori belajar diungkapkan empat bentuk strategi pembelajaaran, yaitu :
Ø  Pembelajaran penerimaan
Sering disebut dengan proses informasi.
Ø  Pembelajaran penemuan,
Belajar penemuan dapat juga disebut proses pengalaman.
Ø  Pembelajaran penguasaan
Pendekatan ini memungkinkan peserta didik belajar bersama-sama dengan memperhatikan bakat dan ketekunan peserta didik, pemberian waktu yang cukup, dan bantuan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan.
Ø  Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu adalah suatu sistem pembelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah atau proyek yang dipelajari/dipecahkan oleh peserta didik baik secara individu maupun secara kelompok dengan metode bervariasi dan dengan pembimbing/pengajar guna mengembangkan pribadi peserta didik secara utuh.

D.      HUBUNGAN ANTARA KURIKULUM DENGAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak terpisahkan, meski berada pada posisi yang berbeda. Saylor menyatakan bahwa kurikulum dan pembelajaran bagaikan romeo dan juliet. Jika kita berbicara mengenai Romeo, maka kita juga akan berbicara masalah Juliet. Romeo tidak akan lengkap terasa tanpa juliet, demikian pula sebaliknya. Artinya, pembelajaran tanpa kurikulum sebagai rencana tidak akan efektif, atau bahkan bisa keluar dari tujuan yang telah dirumuskan. Kurikulum tanpa pembelajaran, maka kurikulum tersebut tidak akan berguna.
Selain itu, Olivia menyatakan bahwa kurikulum berkaitan dengan apa yang harus diajarkan, sedangkan pengajaran mengacu pada bagaimana cara mengajarkannya. Walaupun antara pembelajaran dengan pengajaran dalam hal ini memiliki perbedaan, namun keduanya memiliki kesamaan tolak ukur dalam kasus ini, yaitu bagaimana mengajarkan. Hanya saja pengajaran lebih terpusat pada guru sebagai pengajar, sedangkan pembelarajaran menekankan pada penciptaan proses belajar antara pengajar dengan pelajar agar terjadi aktivitas belajar dalam diri pelajar.
Belajar sebagai kegiatan inti dari pembelajaran memiliki arti modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Yang perlu digaris bawahi pada kalimat tersebut adalah memperteguh kelakuan melalui pengalaman, ini membuktikan bahwa belajar sebagai kegiatan inti pembelajaran dipengaruhi oleh kurikulum yang notabenenya merupakan rancangan pengalaman belajar.
Persoalan yang timbul selanjutnya adalah bagaimana menyusun kurikulum untuk kepentingan pembelajaran agar dapat dilaksanakan dengan optimal. Hal ini berbenturan dengan fakta bahwa kurikulum telah dirancang secara standar (standarized curriculum). Ini berarti bahwa kurikulum yang sama digunakan digunakan pada setiap sekolah yang notabenenya masing-masing sekolah tersebut memiliki masalah pelaksanaan pembelajaran yang berbeda. Maka dari itu diperlukan pengembangan seperlunya yang disesuaikan dengan kondisi disekolah.












BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kurikulum ialah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan sedangkan pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun dari beberapa unsur yaitu manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
 Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran serta kurikulum juga sebagai rencana pembelajaran. Dengan program itu para peserta didik melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku pada peserta didik, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran.
Masing-masing unsur memiliki peranan yang sangat penting. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari peserta didik, pengajar dan tenaga lain, seperti tenaga perpustakaan. Material, meliputi buku, papan tulis, fotografi, slide, film, dan lainnya. Fasilitas dan perlengkapan yang meliputi ruangan kelas, komputer, dan lainnya. Prosedur yang terdiri dari jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, dan lainnya. Kurikulum, proses belajar dan pembelajaran memiliki hubungan yang sangat erat karena kurikulum itu sendiri merupakan mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari siswa untuk memperoleh pengetahuan. Dalam melaksanakan hal tersebut tentu tidak lepas dari unsur-unsur seperti manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur-prosedur yang semua itu disebut dengan pembelajaran. Maka kurikulum, proses belajar dan pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri karena saling berhubungan erat dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.









DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Mudyahardjo, Redja. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Radjagrafindo Persada.
Idi, Abdullah. 2011. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik.Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Ali, Mohammad. 1992. Pengembangan Kurikulum Di Sekolah.Jakarta : CV. Sinar Baru.
Nasution, S. 2012. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Salim, Hubungan  Antara Kurikulum Dengan Pembelajaran : 2010, 09-04-2012 (Online)
http://edukasi.kompasiana.com/2010/28/hubungan-antara-kurikulum-dan-pembelajaran.html diakses pada tanggal 09 September 2013 jam 19:32


No comments

Post a Comment

Video of Day