Welcome To My Blog

Terima Kasih Telah Berkunjung

Thursday 5 November 2015

Istilah-Istilah Penting dalam Musthalah al Hadits

Berikut beberapa istilah penting dalam bidang ilmu Mushthalah al-Hadits ( ‘Ulumul Hadits ) yang di kutip dari kitab Taysir Mushthalah al-H... thumbnail 1 summary
Berikut beberapa istilah penting dalam bidang ilmu Mushthalah al-Hadits (‘Ulumul Hadits) yang di kutip dari kitab Taysir Mushthalah al-Hadits karya asy-Syaikh Dr. Mahmud ath-Thahhan (dengan sedikit editing)
.
1.    ‘Ilmu al-Musthalah (علم المصطلح)
Definisi:
Ilmu tentang pokok-pokok dan kaidah-kaidah yang digunakan untuk mengetahui kondisi sanad dan matan hadits, dari sisi diterima atau ditolak.

Objek Pembahasan:
Sanad dan matan, dari sisi diterima atau ditolak.

Manfaat:
 Bisa membedakan hadits-hadits yang shahih dari hadits-hadits yang lemah.

2. Hadits (الحديث)
Secara bahasa:
Baru (al-jadiid). Bentuk jamaknya adalah ahaadits, bertentangan dengan qiyas.
Menurut istilah:
            Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik berupa perkataan (قول), perbuatan (فعل), diam (تقرير), maupun sifat (صفة) beliau.

3. Khabar (الخبر)
Secara bahasa:
Berita (an-Naba’). Bentuk jamaknya adalah akhbaar.
Menurut istilah, terdapat tiga pendapat, yaitu:
a)    Sinonim dari hadits; dengan kata lain memiliki satu arti.
b)    Berbeda dengan hadits. Hadits itu berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan khabar berasal dari selain beliau.
c)    Lebih umum dari hadits. Hadits itu berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan khabar berasal dari beliau dan selain beliau.

4. Atsar (الأثر)
Secara bahasa:
Sisa dari sesuatu (jejak).
Menurut istilah, terdapat dua pendapat, yaitu:
a)    Sinonim dari hadits; dengan kata lain memiliki satu arti.
b)    Berbeda dengan hadits. Yaitu sesuatu yang disandarkan kepada para shahabat dan tabi’in, baik berupa perkataan maupun perbuatan.

5. Isnad (الإسناد)
Memiliki dua arti:
a)    Mengembalikan hadits kepada yang mengatakannya, sebagai sandaran.
b)    Urutan para rawi hadits yang kemudian berlanjut kepada matan (teks hadits). Dengan makna seperti ini berarti sinonim dari sanad.

6. Sanad (السند)
Secara bahasa:
Al-mu’tamad (tempat bersandar). Disebut seperti ini karena hadits disandarkan atau menyandarkan kepadanya.
Menurut istilah:
Urutan para rawi hadits yang kemudian berlanjut kepada matan.

7. Matan (المتن)
Secara bahasa:
Tanah yang keras dan naik ke atas.
Menurut istilah:
Perkataan terakhir dari sanad.

8. Musnad (المسند)
Secara bahasa:
Isim maf’ul dari asnada asy-syai’ ilaih, yang berarti menyandarkan atau menasabkan kepadanya.
Menurut istilah, memiliki tiga arti, yaitu:
a)    Setiap kitab yang di dalamnya mengandung kumpulan riwayat dari para shahabat dengan ketentuan tertentu.
b)    Hadits marfu’ yang sanad-nya bersambung.
c)    Jika yang dimaksudkannya adalah sanad, berarti itu adalah mashdar mimi.

9. Musnid (المسند)
Yaitu orang yang meriwayatkan hadits dengan sanad-nya, baik orang itu mengerti ataupun tidak mengerti dan hanya menyampaikan riwayatnya saja.

10. Muhaddits (المحدث)
Yaitu orang yang bergelut dengan ilmu hadits, baik dari sisi riwayah dan dirayah serta mengetahui banyak riwayat dan kondisi para rawinya.

11. Hafizh (الحافظ)
Ada dua pendapat:
a)    Menurut banyak pakar hadits, artinya sama dengan Muhaddits.
b)    Ada yang berpendapat bahwa Hafizh derajatnya lebih tinggi dari Muhaddits, karena ia lebih banyak mengetahui setiap tingkatan (thabaqah) rawi hadits dibandingkan ketidaktahuannya.

12. Hakim (الحاكم)
Menurut sebagian ahli ilmu, Hakim adalah orang yang pengetahuannya mencakup seluruh hadits sehingga tidak ada perkara yang tidak diketahuinya kecuali sedikit sekali.


No comments

Post a Comment

Video of Day